Our social:

Tuesday, 17 March 2015

Lokomotif di Indonesia

Berikut ini adalah macam macam lokomotif yang ada di Indonesia.

1.C300

Lokomotif C 300 adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Karl Marx, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1957.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 330 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 30 km/jam. Lokomotif ini bergandar C’, artinya lokomotif ini memiliki tiga gandar penggerak.
Lokomotif ini terdapat di dipo lokomotif Tanah Abang dalam kondisi diusulkan untuk diafkir. Sementara loko C 300-11 masih digunakan sesekali untuk menarik gerbong kereta wisata di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah.

2.C301

Lokomotif C 301 adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Karl Marx, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1957.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 330 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 30 km/jam. Lokomotif ini bergandar C’, artinya lokomotif ini memiliki tiga gandar penggerak.

3.D300

                     

Lokomotif D 300 adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1968.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 340 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 50 km/jam. Lokomotif ini bergandar D’, artinya lokomotif ini memiliki empat gandar penggerak.
Lokomotif ini terdapat di dipo lokomotf Cepu dan dipo lokomotf Cilacap.


4.D301

        

  Lokomotif D 301 Adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1962. Lokomotif ini merupakan tipe kedua setelah D300.

Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 340 HP. D 301 biasa digunakan untuk melangsir kere ta penumpang ataupun kereta barang. Bergandar D’, yang artinya memiliki empat gandar penggerak, lokomotif D 301 dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 50 km/jam.

5.BB300

Lokomotif BB 300 adalah lokomotif diesel hidraulik pertama di Indonesia buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1958.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 680 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 75 km/jam. Lokomotif ini bergandar B’ B’, artinya lokomotif ini memiliki dua bogie dimana setiap bogienya memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan.

6.BB301

                                        

Lokomotif BB 301 adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1964 sebanyak 10 buah. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1350 HP dengan berat lokomotif sebesar 52 ton. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang atau pun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 120 km/jam. Lokomotif ini bergandar B’B’, artinya lokomotif ini memiliki dua bogie, di mana setiap bogienya memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan..
Di Indonesia, terdapat 55 buah lokomotif BB301, namun banyak di antaranya yang sudah tidak beroperasi karena ada yang mengalami rusak berat dan ada pula yang sudah uzur termakan usia.

7.BB302

                                        

Lokomotif BB 302 adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Henschel, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1970.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 900 HP dan setelah di repowering memiliki daya sekitar 1000 HP. Loko ini merupakan versi beta dari BB303. Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 80 km/jam. Lokomotif ini bergandar B’ B’, artinya lokomotif ini memiliki dua bogie dimana setiap bogienya memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan.

8.BB303

                                       BB303

Lokomotif BB303 adalah lokomotif diesel hidraulik pabrik Henschell, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1973.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1010 HP ( beberapa unitnya bertenaga 1200-1300 HP ). Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 90 km/jam. Lokomotif ini bergandar B’ B’, artinya lokomotif ini memiliki dua bogie di mana setiap bogienya memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan. Terdapat 57 lokomotif BB303 di Indonesia, namun ada yg sdh tidak beroperasi karena faktor usia (di antaranya BB303 11, BB303 28, BB303 29, & BB303 41) ketidaktersediaan suku cadang pengganti (di antaranya BB303 04, BB303 06 – BB303 09, BB303 12, BB303 37, BB303 39, & BB303 53), & rusak berat (di antaranya BB303 02, BB303 03, BB303 16 (Tragedi Bintaro), & BB303

9.BB304

            

Lokomotif BB 304 adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1976. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1550 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 120 km/jam. Lokomotif ini bergandar B’ B’, artinya lokomotif ini memiliki dua bogie, di mana setiap bogienya memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan.


10.BB305

                              

Lokomotif BB 305 adalah lokomotif diesel hidraulik yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1978. Lokomotif ini dibagi menjadi dua versi, yakni lokomotif BB305 nomor seri 01, 02, dan 03, dan lokomotif BB305 dengan nomor seri 04 – 06.

Lokomotif BB 305 (nomor seri 01, 02, dan 03 Nippon Sharyo) 


Lokomotif BB 305 adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Jenbacher, Austri. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1978.
Lokomotif ini hanya memiliki satu kabin masinis.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1550 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 120 km/jam. Lokomotif ini bergandar B’ B’, artinya lokomotif ini memiliki dua bogie dimana setiap bogienya memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan. Lokomotif ini bentuk bodinya mirip dengan bodi lokomotif BB302, BB303, dan BB306.
Lokomotif ini terdapat di dipo lokomotif Jember. Sayangnya, karena usia yang sudah renta dan sulitnya suku cadang, maka lokomotif ini kini sudah tidak bisa beroperasi lagi.
Lokomotif BB 305 bernomor 01 merupakan lokomotif buatan Nippon Sharyo yang pernah dioperasikan oleh Semen Nusantara (sekarang Holcim) di daerah Cilacap. Namun, BB305 01 sekarang sudah tidak beroperasi lagi dan keadaanya sudah sangat memprihatinkan.

Lokomotif BB 305 (nomor seri 04 – 06)

Lokomotif BB 305 adalah lokomotif diesel hidraulik generasi keenam yang dimiliki oleh PT. Leces bukan PT. Kereta Api. PT Kereta Api hanya bertindak sebagai operator lokomotif ini. Lokomotif ini diproduksi di pabriknya CFD, Perancis. Lokomotif ini juga mulai dinas sejak 1978 seperti seri yang sebelumnya.
Lokomotif iki dua kabin masinis, sehingga berbeda dengan lokomotif BB305 01, 02, dan 03.
Lokomotif daya mesin sebes 550 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan Kereta Barang. Namun, karena lokomotif ini dimiliki oleh PT Kertas Leces, maka lokomotif ini hanya diperkenankan menarik KA pengangkut pulp bila diperlukan, selain itu bisa dipakai PT Kereta Api Persero (Persero) untuk dinasan KA Penumpang. Lokomotif ini memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan.
Lokomotif ini terdapat di dipo lokomotif Jember, namun sayangnya, seperti seri yang sebelumnya, pengabdian BB 305 sekarang sudah tidak bisa kita nikmati lagi, karena keterbatasannya suku cadang dan usia yang sudah renta.
Kondisi saat ini (2011) PT. Leces akan men-scrapp dua lokomotif BB305 Jenbacher menjadi potongan besi tua yang dijual Kiloan. Entah bagaimana tindakan kedepan, tapi yang pasti, dua lokomotif Jenbacher dan mungkin lokomotif CFD akan di scrap mula jika tidak ada pihak2 yang mau mengusahakan untuk preservasi kedua lokomotif yang paling sedikit jumlahnya ini.


11.BB306

                      

Lokomotif BB306 adalah lokomotif diesel hidraulik yang dipunyai oleh Dipo Kereta-kereta Besar di Jakarta Kota. Loko ini kerap digunakan untuk melangsir kereta penumpang yang akan diberangkatkan dari Stasiun Jakarta Kota (JAKK). Lokomotif ini sering digunakan pada tahun 80-an hingga 90-an, sejak datangnya era KRL, loko ini mulai terlupakan dan kebanyakan rusak termakan usia dan kurang suku cadang (salah satunya BB306 16 (Tragedi Bintaro)). Lokomotif ini hanya terdapat di Stasiun Jakarta Kota (dipo lokomotif Tanah Abang) (di antaranya BB306 08, BB306 10 – BB306 11, BB306 17 – BB306 19), dipo lokomotif Medan (di antaranya BB306 01, BB306 03, BB306 05 BB306 06, BB306 21, BB 306 22), dan dipo lokomotif Padang (di antaranya BB306 12 – BB306 14).


12.BB200

                   

Lokomotif BB 200 buatan pabrik General Motors adalah lokomotif diesel elektrik tipe pertama dengan transmisi daya DC – DC yang sudah digunakan di JAWA sejak akhir tahun 1957. Lokomotif ini memiliki daya mesin sebesar 950 HP dengan susunan gandar (A1A)(A1A), yakni dengan dua bogie bergandar 3, namun masing-masing hanya 2 gandar yang digerakkan oleh motor traksi. Hal ini dibuat agar tekanan tiap-tiap gandarnya rendah, dan tidak melampaui daya dukung jaringan rel KA ketika itu.


13.BB201

                                     

Lokomotif BB 201 buatan pabrik General Motors adalah lokomotif diesel elektrik tipe kedua dengan transmisi daya DC – DC yang sudah dioperasikan sejak tahun 1964. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1425 HP dengan susunan gandar (A1A)(A1A), yakni dengan dua bogie bergandar 3, namun masing-masing hanya 2 gandar yang digerakkan oleh motor traksi. Susunan gandarnya sama seperti lokomotif BB200.
Sampai akhir 2007, lokomotif BB201 yang masih beroperasi tinggal dua buah, yaitu BB201 03 dan BB201 10 yang dialokasikan di dipo lokomotif Purwokerto. Lokomotif BB201 02 masih ada di Loos Dippo lokomotif Purwokerto namun sudah tidak dapat dioperasikan lagi. Sedangkan yang lain sudah terbengkalai di Balai Yasa Pengok Yogyakarta.


14.BB 202 ( si pesek )

 

Lokomotif BB 202 buatan General Motors adalah lokomotif diesel elektrik tipe ketiga dengan transmisi daya DC – DC yang mulai beroperasi sejak tahun 70-an. Lokomotif dengan generic name G18U6 ini berbeda dengan lokomotif BB200 dan BB201 ataupun lokomotif diesel elektrik lain, lokomotif yang mempunyai satu kabin masinis ini tidak memiliki hidung (nose) dan sangat pendek ukurannya. Lokomotif dengan sisa 6 lokomotif yang dapat beroperasi ini terdapat di dipo lokomotif Kertapati untuk dinasan kereta penumpang dan kereta barang.


15.BB203

                                         

Lokomotif BB 203 buatan General Electric adalah lokomotif diesel elektrik tipe keempat (U18B) dengan transmisi daya DC – DC yang mulai beroperasi sejak tahun 1978.
Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’-Co’ di mana setiap bogienya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar (A1A)(A1A), dimana setiap bogienya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogienya yang digunakan sebagai gandar penggerak.
Jika lokomotif CC201 memiliki enam motor traksi, lokomotif BB203 hanya memiliki empat motor traksi.
Lokomotif ini terdapat di dipo lokomotif Kertapati dan berjumlah enam buah, bernomor BB20302,BB20303, BB20305, BB20306, BB20308, dan BB20310, lokomotif ini pernah beroperasi di Jawa tetapi sejak tahun 1989 semua lokomotif BB 203 di Jawa satu per satu mulai diubah menjadi CC201. Untuk membedakan yang mana lokomotif hasil rehabilitasi BB 203 menjadi CC 201, huruf belakang tulisan nomor loko yang di-rehab adalah R. Contoh: CC 201 73R/.

16.BB204

                 

Lokomotif BB 204 merupakan satu-satunya lokomotif diesel elektrik di Indonesia buatan Eropa, yaitu SLM di Swiss yang khusus dioperasikan pada jalan rel bergigi. Lokomotif ini sudah ada di Indonesia sejak 1981.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1230 HP dengan susunan gandar lokomotif ini adalah Bo’ 2 Bo’, artinya dua bogie dengan dua gandar penggerak dan satu bogie idle dua gandar.
Lokomotif ini terdapat di Divisi Regional II Sumatera Barat yang relnya bergigi.


17.CC200

Lokomotif CC 200 adalah lokomotif diesel pertama di Indonesia, buatan pabrik General Electric tahun 1953. Lokomotif diesel elektrik dengan berat 96 ton ini dipesan oleh Indonesia sebanyak 27 buah. Lokomotif CC200 yang tersisa sekarang berada di dipo lokomotif Cirebon yaitu CC20015 yang masih dirawat dengan baik untuk dilestarikan. Dua “saudara” terakhirnya, CC 200 08 dan CC 200 09 sudah dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta setelah dinyatakan pensiun.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1750 HP dengan susunan gandar lokomotif ini adalah Co’ 2 Co’ artinya, lokomotif ini memiliki dua bogie penggerak masing-masing dengan 3 gandar penggerak dengan 6 motor traksi dan satu bogie idle yang terdiri dari 2 pasang roda.

18.CC201 

Lokomotif CC201 adalah lokomotif buatan General Electric jenis U18C. Dibanding lokomotif tipe sebelumnya yaitu CC200, maka tipe CC201 mempunyai konstruksi yang lebih ramping dengan berat 84 ton dan daya mesin 1950 HP. Lokomotif ini bergandar Co’Co’. Artinya lokomotif memiliki 2 bogie masing-masing 3 gandar atau 6 gandar penggerak dengan 6 motor traksi, sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan.

CC201 Generasi II

CC201 Generasi II didatangkan tahun 1983-1984 berjumlah 34 unit. Untuk mengenalinya sangat mudah. Ciri-cirinya sama seperti CC201 Generasi I, namun pada jaring radiatornya berukuran kecil. Bentuk kaca depan berbentuk persegi dengan ujung-ujungnya yang lancip. Loko ini pada awalnya juga tidak memiliki lampu kabut. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (pemeliharaan akhir) pada tahun 2010-2011, ada beberapa unit yang telah dipasangi lampu kabut (di antaranya CC201 seri 46, 55, 60, 61, 62, 64, & 70).
Dahulu di antara loko-loko Generasi II ini ada lokomotif yang cukup unik, salah satunya CC201 56 milik Dipo Induk PWT. Keunikannya yaitu: pada bagian depannya (shorthood) memiliki bentuk yang berbeda dibandingkan dengan CC201 lainnya. Kotak pasirnya lebih pendek dari yang biasanya dan kaca depannya memanjang ke bawah. Bagian dalamnya juga unik karena hanya terdapat satu meja layanan sehingga kabin masinis pun menjadi lebih luas. Hal yang melatarbelakangi perbedaan tampilan dari loko ini karena dahulu CC201 56 pernah menabrak stoomwalls sehingga mengakibatkan loko ini ringsek parah dan sulit mengembalikannya seperti bentuk semula. Untuk memperbaikinya, Balai Yasa Pengok menyiasatinya dengan cara membuang satu meja layanan dari loko tersebut sehingga otomatis kaca depan harus diturunkan dan kotak pasir pun dipendekkan. Karena bentuknya yang aneh ini, para Railfans sering menyebutnya “Loko Donal Bebek (Ducky Locomotive)”. Sebelumnya CC201 47 milik dipo YK juga mempunyai bentuk yang sama seperti CC201 56, namun sekarang bentuk kedua lokomotif tersebut sudah kembali normal seperti layaknya CC201 lainnya setelah menjalani PA (Pemeliharaan Akhir) di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta.
CC201 48 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif YK kini telah dimutasi ke Tanjung Karang (TNK), Lampung untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana.

 

CC201 Generasi III
Didatangkan pada tahun 1991-1992 sebanyak 21 buah bernomor seri 91 sampai 110 dan 120. Untuk CC201 91 sampai 110 terdapat di Jawa, sedangkan CC201 120 terdapat di Sumatera, yaitu di Dipo lokomotif Tanjung Karang (TNK). CC201 98 dan 101 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif BD dan JNG kini telah dimutasi ke Kertapati (KPT), Palembang untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana.
Ciri-ciri CC201 generasi ini, yaitu terdapat lampu kabut di bawah kotak pasir di atas cowhanger seperti halnya lokomotif CC203/CC204. Selain itu, bentuk kaca depan lokomotif ini agak bulat, berbeda dengan CC201 generasi sebelumnya yang kaca depannya berbentuk kotak. Hal inilah yang membuat CC201 generasi ini terlihat sangat berbeda dengan jenis yang sebelumnya sehingga mudah untuk dikenali. Sementara untuk komponen mesin, performa, maupun kecepatannya, sama dengan CC201 lainnya.

 

CC201 Rehab (Eks BB203)
Lokomotif jenis ini bukan merupakan CC201 asli, melainkan hasil rehabilitasi dan perbaikan dari lokomotif BB203 yang dimulai sejak tahun 1989-2004. Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’-Co’ di mana setiap bogienya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar (A1A)(A1A), di mana setiap bogienya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogienya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC201 memiliki enam motor traksi, lokomotif BB203 hanya memiliki empat motor traksi.
Di Dipo Induk SMC, semua lokomotif CC201-nya adalah hasil rehab dari BB203. Begitu juga dengan CC201 yang ada di Sumatera. Di Dipo Induk KPT dan TNK, semua lokomotif CC201-nya juga merupakan hasil rehab dari BB203, kecuali CC201 120 yang merupakan CC201 asli serta CC201 98, 101, dan 102 yang merupakan CC201 asli pindahan dari Jawa.
Untuk ciri-cirinya, lokomotif ini hampir sama dengan CC201 Generasi II. Yang membedakannya, yaitu pada nomor serinya ditambahkan kode “R” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, CC201 77R, kode “R” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB203.
Pengecualian untuk CC201 berkode “R” pada seri di bawah 70. CC201 di bawah 70 yang memakai kode “R” (misal: CC201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC201. Kode “R” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah dilakukan overhaul dan telah diperbaiki segala komponennya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian.

 

CC201 versi Divre III (Sumatera Selatan)
Umumnya Lokomotif CC201 di Jawa memiliki bentuk yang sama dengan BB203, namun tidak untuk di Sumatera Selatan (DIVRE III). Beberapa lokomotif CC201 di sana memiliki bentuk yang sangat mirip dengan CC203 di Jawa. Dari bentuk body memang tidak berbeda, namun dari bentuk eksterior maupun interior kabin CC201 di DIVRE III sangat persis dengan CC203 (wide cab). Lokomotif CC201 yang memiliki eksterior seperti CC203, yaitu CC201 86R, CC201 111R, CC201 120R, CC 201 129R, CC201 130R, CC201 137R.


19.CC202

                                            CC202

Lokomotif CC 202 adalah lokomotif buatan General Motors, Kanada dengan Generic name sebagai G26MC-2U. Lokomotif CC202 adalah lokomotif terberat di Indonesia yaitu 108 ton dan merupakan saudara kandung lokomotif SD40 di amerika.
Lokomotif ini mempunyai spesifikasi teknik dan karakteristik khusus untuk menarik kereta api barang. Armada lokomotif ini hanya terdapat di Sumatera Selatan untuk melayani kereta api pengangkut batu bara. Lokomotif ini berjumlah 48 buah dan berada di Dipo Lokomotif Tanjung Karang (Dipo Induk TNK). Pada bulan April 2003, dipo ini kedatangan 9 buah lokomotif CC202, dan total saat ini menjadi 48 buah.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 2250 HP namun dibatasi hingga 2000HP dengan susunan gandar Lokomotif ini adalah Co’ Co’. Artinya, lokomotif ini memiliki dua bogie di mana setiap bogienya memiliki tiga poros penggerak..

20.CC203

                                             CC203

Lokomotif CC203 buatan General Electric dengan seri U20C merupakan pengembangan desain dari lokomotif CC201, yaitu pada bentuk kabin masinis ujung pendek yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.
Lokomotif ini bergandar Co’Co’. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, di mana setiap bogie mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor tersendiri.
Yang membedakan adalah lokomotif CC203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat turbo charger sehingga dayanya sebesar 2250 HP. Selain itu, kecuali CC 203 31 – CC 203 34, terdapat logo Kementerian Perhubungan di bagian depannya yang merupakan ciri khas yang mencolok pada lokomotif ini sebab pembuatan lokomotif ini selain didanai oleh perusahaan General Electric sendiri juga dibantu dengan dana dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.
Indonesia membuat lokomotif ini sejak tahun 1995-2000. Terdiri dari 4 generasi, yaitu:
  • CC203 generasi I (tahun 1995, 12 unit, nomor seri 01-12)
  • CC203 generasi II (tahun 1996-1998, 18 unit, nomor seri 13-30)
  • CC203 generasi III (tahun 1999, 7 unit, nomor seri 31-37)
  • CC203 generasi IV (tahun 2000, 4 unit, nomor seri 38-41)

21.CC204

                                            CC204

Lokomotif CC204 merupakan kelas lokomotif diesel-elektrik yang dirakit khusus untuk Indonesia oleh PT. General Electric Lokomotif Indonesia yang merupakan perusahaan kerja sama antara General Electric Transportation dengan Industri Kereta Api Madiun (INKA). Lokomotif kelas ini terbagi menjadi dua seri, yaitu CC204 seri pertama yang merupakan model C18Mmi dengan short hood spartan (seperti CC201), dan CC204 seri kedua yang merupakan model C20Emp dengan hidung aerodinamis (seperti C203).
Kedua seri sama-sama bergandar Co’Co’. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, di mana setiap bogie mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Lokomotif ini mempunyai komponen komputer Brightstar Sirius yang dikembangkan oleh General Electric sehingga lokomotif jenis ini mampu memitigasi kerusakan sekitar 45 menit sebelum kerusakan itu terjadi. Kini mayoritas lokomotif ini terletak di dipo lokomotif Sidotopo Surabaya (SDT). Lokomotif CC204 08 dan seterusnya dibeli oleh PT. Kereta Api Indonesia senilai Rp 20.000.000.000,00. Lokomotif ini memiliki daya tarik hingga 12 gerbong. Kecepatan maksimal lokomotif ini adalah 120 km/jam.


22.CC205

CC205 

Lokomotif CC205 adalah Lokomotif terbaru PT. Kereta Api Indonesia (Persero) buatan General Motors, Ontario, KanadaLokomotif CC205 adalah lokomotif terberat Kedua setelah CC202 di Indonesia yaitu 108 ton. Lokomotif ini dibeli untuk menggantikan beberapa tugas lokomotif CC 202 yang sudah berumur. Dalam hal ini 4 lokomotif CC 202 bisa diganti dengan 2 lokomotif CC 205 Lokomotif ini tiba di Indonesia tepatnya di Provinsi Lampung tanggal 26 September 2011, karena lokomotif ini hanya di khususkan untuk menarik rangkaian kereta pengangkut batubara (Babaranjang) di Divre III Sumatera Selatan.Lokomotif CC205 saat ini menjadi lokomotif berteknologi paling modern di Indonesia.
Lokomotif ini memiliki nomor seri EMD GT38ACe. Artinya adalah: EMD GT38ACe : – G : General Purpose (Untuk segala keperluan) – T : Turbocharger (Dengan turbocharger) – 38 : mesin EMD 710 – 8 silinder (dengan tenaga bisa sampai 3000 HP) – AC : Motor traksi sistem AC-AC

 

23.CC206

  
Lokomotif CC206 adalah lokomotif terbaru PT. Kereta Api Indonesia (Persero) buatan General Electric, Amerika Serikat. Lokomotif CC206 diperuntukkan untuk angkutan barang di Pulau Jawa dan diproyeksikan untuk mengganti berberapa tugas CC201. 2 unit pertama dipesan langsung ke Amerika dan sisanya akan dirakit di GE Lokindo Madiun. Diperkirakan pada Januari 2013 akan datang satu unit. Unit ke 2 akan diperkirakan datang pada Febuari 2013.

24.CC300

Lokomotif CC 300 INKA di indonesiaproud wordpress com
Lokomotif CC 300 INKA di indonesiaproud wordpress com
     
Lokomotif CC300 adalah buatan Anak Negeri
Sekilas tentang CC300:
1. Tenaga Besar, memiliki 2250 HP (Horse Power)
2. Di dalamnya ada AC loh untuk kenyamanan Masinis
3. Ada Kamera CCTV di kanan dan kiri body kereta yang menggunakan sistem infra-red, Jadi untuk melihat ke belakang masinis tidak perlu melihat ke belakang. Cukup dengan memantau CCTV yang tersedia.
4. Sistem pengoperasian yang mudah, seperti KRDI/E
5. Akselerasi tenaga nya cukup bagus, dari kecepatan 0-50 km/jam hanya perlu 4 detik.
6. Pegasnya sangat nyaman.
7. Kursi masinis bisa di stel sesuai dengan tinggi masinis tersebut
8. Lok in Double Cabin

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.