seseorang yang sedang mem"bully" |
Gangguan tersebut berupa stress yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga seksual. Karena bullying ini bisa terjadi hingga bertahun-tahun, maka bullying bisa memberi efek negatif pada si korban. Mulai dari rasa depresi, minder, terasing, penyendiri hingga bunuh diri.
Seperti apa sih tindakan yang bisa digolongkan sebagai bullying? Ciri khas dari bullying adalah adanya "aktor kuat" yang menimbulkan perasaan takut, terasing dan tertekan pada diri si "aktor lemah". Sikap menindas ini bisa dilakukan secara sengaja oleh individual maupun group dengan tujuan menyakiti atau mengancam korban dengan cara:
1. Mengasingkan seseorang dari pergaulan.
2. Membuat julukan yang bersifat ejekan, atau menyebar gosip.
3. Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya.
4. Mengintimidasi atau mengancam korban.
5. Melukai secara fisik.
6. Memeras atau memalak korban.
Mungkin teman teman semua bertanya-tanya kenapa sih seseorang bisa di bully? Biasanya ada karakter tertentu dari si korban yang sering jadi korban bullying, misalnya:
1. Sulit berteman
2. Pemalu
3. Keluarganya terlalu melindungi
4. Dari suku tertentu
5. Cacat atau keterbatasan lainnya
6. Berkebutuhan khusus
7. Sombong, dll.
Tentu saja ada latar belakang motif dari sudut pandang si pembully itu sendiri. Si pembully biasanya berkarakteristik agresif namun sebenarnya ada motif lain yang dimiliki pembully, yaitu rasa cemas dan rendah diri. Bully dilakukannya untuk menutupi perasaan tersebut. Bahayanya adalah kalau “Keberhasilan” pelaku melakukan tindakan bully berlanjut ke bentuk kekerasan lainnya yang lebih keterlaluan.
Ada tipe pembully yang hanya main-main, menggoda dengan mengejek tanpa bermaksud menyakiti, tapi justru tindakan ini berpeluang menjadi tindakan yang kebablasan dikemudian hari. Ada juga tipe pembully yang motifnya dari rasa ”caper” akibat diabaikan lingkungannya, tipe ”caper” ini merasa dengan mengolok-olok teman, dia menjadi pusat perhatian. Dan tidak masalah baginya meskipun perhatian itu negatif daripada tidak sama sekali. Selain itu, ada tipe pembully yang hanya ikut-ikutan alias cari aman. Mungkin ia melihat grup anak-anak tertentu keren dan akan merasa akan ikut keren juga kalau bergabung dengan mereka. Dengan bergabung ia merasa pun ia mendapat manfaat tambahan seperti rasa aman dan tidak akan menjadi korban bully. Yang dikhawatirkan adalah pembully yang melakukan bullying karena rasa dendam atau frustasi karena ia merasakan sebagai korban hingga mencari korban ditempat lain.
Kalau kamu termasuk remaja yang sering dibully, jangan biarkan dirimu terus menerus ditindas. Bagaimanapun juga kamu harus melawan dan membela diri kamu. Berikut ini ada beberapa tips cara melawan dan membela diri yang bisa kamu terapkan sesuai tipe pembully yang kamu hadapi.
1. Beraninya Keroyokan
Ciri: Kalau sedang sama teman-teman alias keroyokan dia berani tapi kalau sendirian dia ngga bersuara sama sekali.
Cara Menghadapi : Cuekin aja, tipe yang ini justru seneng kalau kita beri respon. Kalau memang salah satu dari mereka ada masalah dengan kita, hadapi secara personal dan tetap bersikap sopan. Ini menunjukan kalau kita nggak bisa ditindas.
2. Tim Sorak Sorai
Ciri : Mereka nggak melakukan aksi langsung. Yang mereka lakukan adalah meneriaki junior dengan kata-kata yang menusuk dan menghina, supaya mentalnya jatuh.
Cara Menghadapi : Abaikan aja dan anggap ngga ada. Tetap percaya diri dan angkat kepala dengan berani.
3. Memanfaatkan Jabatan
Ciri : Memanfaatkan posisi yang ia punya di OSIS, di kelas atau di ekskul untuk menindas. Seperti memberikan tugas dan hukuman dengan semena-mena.
Cara Menghadapi : Lakukan tugas yang dia berikan. Dia akan mencari-cari kesalahan kamu, tapi dalam organisasi/ kepanitiaan, jika memang nggak salah, kita boleh membela diri secara logis. Lambat laun orang lain akan sadar kalau dia sengaja mem-bully.
4. Sang Jagoan
Ciri : Ngga ada yang membuatnya takut. Ia berani melabrak, menggencet, bahkan memukul atau tindakan kekerasan fisik lainnya.
Cara menghadapi : Tipe yang begini nih yang sulit dihadapi sendirian. Ajak teman lain yang senasib untuk berkonsultasi ke orang tua atau guru.
Selain itu, ada baiknya kalau kamu memperluas pergaulan dan memperbanyak teman. Dengan memiliki banyak teman, si tukang bully akan berpikir dua kali untuk menindas kamu.
Semoga bermanfaat.
thanks. Membantu banget gan. :D
ReplyDelete